Minggu, 05 April 2015

PERTUMBUHAN_DAN_PEMBANGUNAN_EKONOMI

MAKALAH
PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI

Mata Kuliah Teori Ekonomi Makro
Dosen Pengampu: Dzikrullah S.EI.,M.EI

Oleh:
Ulfatun Nazilah (120721100096)

PROGRAM STUDY EKONOMI SYARI’AH IV A
FAKULTAS ILMU-ILMU KEISLAMAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
PERIODE 2014

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa Ta‟ala, atas segala limpahan rahmat, hidayah-Nya sehingga penulis berhasil merampungkan makalah ini. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah untuk Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Ucapan terimakasih dengan tulus Penulis haturkan, kepada semua teman-teman yang telah membantu penulis baik materil maupun non materil demi selesainya makalah ini.
Semoga Allah SWT membalas kebaikan, dukungan dan bantuan jauh lebih baik dari yang telah penulis terima. Dengan bantuan dan dukungan tersebutlah penulis mampu menyelesaikan peyusunan makalah ini.
Penulis menyadari adanya kekurangan maupun kesalahan dalam makalah ini, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan dari semua pihak. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca serta masyarakat pada umumnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Bangkalan, 15 Juni 2014
         Penulis

DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
1.2.Rumusan Masalah
1.3.Tujuan Penulisan
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1.Pengertian dari Pertumbuhan Ekonomi
2.2.Teori Pertumbuhan Ekonomi
2.3.Faktor-Faktor Pertumbuhan Ekonomi
2.4.Pengertian Pembangunan Ekonomi
2.5.Masalah Pembangunan di Negara Berkembang
2.6.Kebijakan mempercepat Pembangunan
2.7.Dampak Positif dan Negatif Pembangunan Ekonomi
2.8.Perbedaan dan Persamaan Pembangunan Ekonomi dengan Pertumbuhan Ekonomi
BAB 3 PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Selama ini banyak negara sedang berkembang telah berhasil menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, tetapi masih banyak permasalahan pembangunan yang belum terpecahkan, seperti: tingkat pengganguran tetap tinggi, pembagian pendapatan tambah tidak merata, masih banyak terdapat kemiskinan absolut, tingkat pendidikan rata-rata masih rendah, pelayanan  kesehatan masih kurang, dan sekelompok kecil penduduk yang sangat kaya cenderung semakin kaya sedangkan sebagian besar penduduk tetap saja bergelut dengan kemiskinan, yang terjadi bukan trickle down tapi trickle up. Keadaan ini memprihatinkan, banyak ahli ekonomi pembangunan  yang mulai mempertanyakan arti dari pembangunan.
Pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi merupakan dua istilah yang berbeda, sekalipun ada beberapa ahli mengatakan sama. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator dari keberhasilan pembangunan ekonomi. Jadi akan ada pertumbuhan ekonomi jika ada pembangunan ekonomi dimana pembangunan ekonomi itu mengakibatkan perubahan-perubahan pada sektor ekonomi. Pendirian industri-industri baru dan meningkatnya kegiatan ekspor dan impor akan membawa perubahan dalam sektor industri dan sektor perdagangan. Sektor pertanian juga akan berubah melalui pembangunan di bidang sarana dan prasarana, seperti penambahan ruas jalan.
Perubahan-perubahan pada berbagai sektor ekonomi tersebut akan mengakibatkan terjadinya pertumbuhan ekonomi, yang ditandai dengan naiknya produksi nasional, pendapatan nasional, dan pendapatan perkapita. Situasi semacam itu akan berlangsung secara terus-menerus.
1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah dari makalah ini adalah:
a.       Apa pengertian dari pertumbuhan ekonomi?
b.      Bagaimana teori pertumbuhan ekonomi?
c.       Apa saja faktor-faktor pertumbuhan ekonomi?
d.      Apa pengertian pembangunan ekonomi?
e.       Apa masalah pembangunan di negara berkembang?
f.       Bagaimana kebijakan mempercepat pembangunan?
g.      Apa dampak positif dan negatif pembangunan ekonomi?
h.      Apa perbedaan dan persamaan pembangunan ekonomi dengan pertumbuhan ekonomi?
1.3.Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah diatas, tujuan penulisan makalah ini adalah:
a.       Untuk mengetahui pengertian pertumbuhan ekonomi
b.      Untuk mengetahui bagaimana teori pertumbuhan ekonomi
c.       Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor pertumbuhan ekonomi
d.      Untuk mengetahui apa pengertian pembangunan ekonomi
e.       Untuk mengetahui apa masalah pembangunan di negara berkembang
f.       Untuk mengetahui bagaimana kebijakan mempercepat pembangunan
g.      Untuk mengetahui apa dampak positif dan negatif pembangunan ekonomi
h.      Untuk mengetahui apa perbedaan dan persamaan pembangunan ekonomi dengan pertumbuhan ekonomi

BAB 2 PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.[1]
Pertumbuhan ekonomi lebih menekankan pada peningkatan output agregat khususnya output agregat per kapita. Perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan apabila jumlah balas jasa riil terhadap penggunaan faktor-faktor produksi pada tahun tertentu lebih besar daripada tahun sebelumnya.
Indikator yang digunakan untuk menghitung tingkat pertumbuhan ekonomi adalah tingkat pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto) dan tingkat pertumbuhan PNB (Produk Nasional Bruto).
Dalam praktek angka, PNB kurang lazim dipakai. Yang lebih populer dipakai adalah PDB, karena angka PDB hanya melihat batas wilayah, terbatas pada negara yang bersangkutan.[2]
Pertumbuhan ekonomi umumnya didefinisikan sebagai kenaikan GDP riil per kapita. Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product, GDP) adalah nilai pasar keluaran total sebuah negara, yang merupakan nilai pasar semua barang jadi dan jasa akhir yang diproduksi selama periode waktu tertentu oleh faktor-faktor produksi yang berlokasi di dalam sebuah negara.
Kenaikan GDP dapat muncul melalui:
·         Kenaikan penawaran tenaga kerja dapat menghasilkan keluaran yang lebih banyak. Jika stok modal tetap sementara tenaga kerja naik, tenaga kerja baru cenderung akan kurang produktif dibandingkan tenaga kerja lama.
·         Kenaikan modal fisik atau sumber daya manusia juga menaikkan keluaran, bahkan jika tidak disertai oleh kenaikan angkatan kerja. Modal fisik menaikkan baik produktivitas tenaga kerja maupun menyediakan secara langsung jasa yang bernilai. Investasi dalam modal sumber daya manusia merupakan sumber lain dari pertumbuhan ekonomi.
·         Kenaikan produktivitas masukan menunjukkan setiap unit masukan tertentu memproduksi lebih banyak keluaran. Produktivitas masukan dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor termasuk perubahan teknologi, kemajuan pengetahuan lain, dan ekonomisnya skala produksi. (Case dan Fair, 1999; 326).[3]
Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan cara membandingkan, misalnya untuk ukuran nasional, Gross National Product (GNP), tahun yang sedang berjalan dengan tahun sebelumnya.[4]
Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah ekonomi dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi yang pesat merupakan fenomena penting yang dialami dunia semenjak dua abad belakangan ini. Dalam periode tersebut dunia telah mengalami perubahan yang sangat nyata dibandingkan dengan periode sebelumnya. Sampai abad ke-18 kebanyakan masyarakat di berbagai negara masih hidup pada tahap subsistem dan mata pencarian utamanya adalah dari melakukan kegiatan di sektor pertanian, perikanan atau berburu.
Ditinjau dari segi ekonomi, perkembangan ekonomi dunia yang berlaku semenjak lebih dua abad yang lalu menimbulkan dua efek penting yang menggalakan yaitu:
i.                    kemakmuran atau taraf hidup masyarakat makin meningkat.
ii.                  dapat menciptakan kesempatan kerja yang baru kepada penduduk yang terus bertambah jumlahnya.
Isu mengenai pertumbuhan ekonomi yang selalu diperhatikan dalam analisis makroekonomi adalah masalah kelesuan pertumbuhan ekonomi dari waktu ke waktu. Pada umumnya berbagai ekonomi mengalami pertumbuhan yang lebih lambat daripada tingkat pertumbuhan yang secara potensial dapat dicapainya. Efek dari keadaan tersebut, perekonomian tidak selalu mencapai kesempatan kerja penuh dan masalah pengangguran merupakan tantangan yang selalu harus dihadapi dan diatasi dalam waktu panjang.
Analisis mengenai pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu aspek penting dalam teori makroekonomi. Analisis itu pada dasarnya memperhatikan tentang kegiatan ekonomi negara dalam jangka panjang, dalam membicarakan mengenai pertumbuhan ekonomi dua hal penting perlu diperhatikan, yaitu :
1.      Faktor faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi suatu negara.
2.      Teori teori yang menerangkan faktor penting yang menentukan pertumbuhan.
Berbagai istilah yang erat hubungannya dengan perkembangan ekonomi suatu negara adalah seperti pertumbuhan ekonomi (economic growth), pembangunan ekonomi (economi development) tingkat kemakmuran atau taraf hidup masyarakat .
Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi memiliki pengertian yang berbeda. Pertumbuhan ekonomi menerangkan atau mengukur prestasi dari perkembangan sesuatu ekonomi. Dalam kegiatan perekonomian yang sebenarnya pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan fiskal produksi barang dan jasa yang berlaku disuatu negara, seperti pertambahan jumlah produksi barang industri, perkembangan infrastruktur, pertambahan jumlah sekolah, pertambahan produksi sektor jasa dan pertambahan produksi barang dan modal. Tetapi dengan menggunakan berbagai jenis data produksi adalah sangat sukar untuk memberi gambaran tentang pertumbuhan ekonomi yang dicapai.[5]
2.2. Teori Pertumbuhan Ekonomi
Teori dibangun berdasarkan pengalaman empiris, sehingga teori dapat dijadikan sebagai dasar untuk memprediksi dan membuat suatu kebijakan. Terdapat beberapa teori yang mengungkapkan tentang konsep pertumbuhan ekonomi, secara umum teori tersebut sebagai berikut:[6]
a.      Teori Pertumbuhan Ekonomi Historis
Teori ini dikemukakan oleh beberapa ahli sebagai berikut:
Ø  Werner Sombart (1863-1947)
Menurut Werner Sombart pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat dibagi menjadi tiga tingkatan:
1.      Masa perekonomian tertutup
Pada masa ini, semua kegiatan manusia hanya semata-mata untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Individu atau masyarakat bertindak sebagai produsen sekaligus konsumen sehingga tidak terjadi pertukaran barang atau jasa. Masa pererokoniam ini memiliki ciri-ciri:
o   Kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhan sendiri
o   Setiap individu sebagai produsen sekaligus sebagai konsumen
o   Belum ada pertukaran barang dan jasa
2.      Masa kerajinan dan pertukangan
Pada masa ini, kebutuhan manusia semakin meningkat, baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif akibat perkembangan peradaban. Peningkatan kebutuhan tersebut tidak dapat dipenuhi sendiri sehingga diperlukan pembagian kerja yang sesuai dengan keahlian masing-masing. Pembagian kerja ini menimbulkan pertukaran barang dan jasa. Pertukaran barang dan jasa pada masa ini belum didasari oleh tujuan untuk mencari keuntungan, namun semata-mata untuk saling memenuhi kebutuhan. Masa kerajinan dan pertukangan memiliki beberapa ciri-ciri sebagai berikut:
o   Meningkatnya kebutuhan manusia
o   Adanya pembagian tugas sesuai dengan keahlian
o   Timbulnya pertukaran barang dan jasa
o   Pertukaran belum didasari profit motive
3.      Masa kapitalis
Pada masa ini muncul kaum pemilik modal (kapitalis). Dalam menjalankan usahanya kaum kapitalis memerlukan para pekerja (kaum buruh). Produksi yang dilakukan oleh kaum kapitalis tidak lagi hanya sekedar memenuhi kebutuhanya, tetapi sudah bertujuan mencari laba. Werner Sombart membagi masa kapitalis menjadi empat masa sebagai berikut:
-          Tingkat prakapitalis, dengan ciri-ciri: kehidupan masyarakat masih statis, bersifat kekeluargaan, bertumpu pada sektor pertanian, bekerja untuk memenuhi kebutuhan sendiri, hidup secara berkelompok.
-          Tingkat kapitalis, dengan ciri-ciri: kehidupan masyarakat sudah dinamis, bersifat individual, adanya pembagian pekerjaan, terjadi pertukaran untuk mencari keuntungan.
-          Tingkat kapitalisme raya, dengan ciri-ciri: usahanya semata-mata mencari keuntungan, munculnya kaum kapitalis yang memiliki alat produksi, produksi dilakukan secara masal dengan alat modern, perdagangan mengarah kepada ke persaingan monopoli, dalam masyarakat terdapat dua kelompok yaitu majikan dan buruh.
-          Tingkat kapitalisme akhir, dengan ciri-ciri: munculnya aliran sosialisme, adanya campur tangan pemerintah dalam ekonomi, mengutamakan kepentingan bersama.
Ø  Friedrich List (1789-1846)
Menurut Friendrich List, pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat dibagi menjadi empat tahap sebagai berikut:
1.      Masa berburu dan pengembaraan
2.      Masa beternak dan bertani
3.      Masa bertani dan kerajinan
4.      Masa kerajinan, industri, perdagangan
Menurut Karl Bucher, pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat dibedakan menjadi empat tingkatan sebagai berikut:
1.      Masa rumah tangga tertutup
2.      Rumah tangga kota
3.      Rumah tangga bangsa
4.      Rumah tangga dunia
W.W.Rostow mengungkapkan teori pertumbuhan ekonomi dalam bukunya yang bejudul The Stages of Economic Growth menyatakan bahwa pertumbuhan perekonomian dibagi menjadi 5 sebagai berikut:
1.      Masyarakat Tradisional (The Traditional Society)
-          Merupakan masyarakat yang mempunyai struktur pekembangan dalam fungsi-fungsi produksi yang terbatas.
-          Belum ada ilmu pengetahuan dan teknologi modern
-          Terdapat suatu batas tingkat output per kapita yang dapat dicapai
2.      Masyarakat pra kondisi untuk periode lepas landas (the preconditions for take off)
-          Merupakan tingkat pertumbuhan ekonomi dimana masyarakat sedang berada dalam proses transisi.
-          Sudah mulai penerapan ilmu pengetahuan modern ke dalam fungsi-fungsi produksi baru, baik di bidang pertanian maupun di bidang industri.
3.      Periode Lepas Landas (The take off)
a.       Merupakan interval waktu yang diperlukan untuk emndobrak penghalang-penghaang pada pertumbuhan yang berkelanjutan.
b.      Kekuatan-kekuatan yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi diperluas
c.       Tingkat investasi yang efektif dan tingkat produksi dapat meningkat
d.      Investasi efektif serta tabungan yang bersifat produktif meningkat atau lebih dari jumlah pendapatan nasional.
e.       Industri-industri baru berkembang dengan cepat dan industri yang sudah ada mengalami ekspansi dengan cepat.
4.      Gerak Menuju Kedewasaan (Maturity)
-          Merupakan perkembangan terus menerus daimana perekonoian tumbuh secaa teratur serta lapangan usaha bertambah luas dengan penerapan teknologi modern.
-          Investasi efektif serta tabungan meningkat dari 10 % hingga 20 % dari pendapatan nasional dan investasi ini berlangsung secara cepat.
-          Output dapat melampaui pertamabahn jumlah penduduk.
-          Barang-barang yang dulunya diimpor, kini sudah dapat dihasilkan sendiri.
-          Tingkat perekonomian menunjukkkan kapasitas bergerak melampau kekuatan industri pad masa take off dengan penerapan teknologi modern.
5.      Tingkat Konsumsi Tinggi (high mass consumption)
-          Sektor-sektor industri emrupakan sektor yang memimpin (leading sector) bergerak ke arah produksi barang-barang konsumsi tahan lama dan jasa-jasa.
-          Pendapatn riil per kapita selalu meningkat sehingga sebagian besar masyarakat mencapai tingkat konsumsi yang melampaui kebutuhan bahan pangan dasar, sandang, dan pangan.
-          Kesempatan kerja penuh sehingga pendapata nasional tinggi.
-          Pendapatan nasional yang tinggi dapat memenuhi tingkat konsumsi tinggi.
b.      Teori Klasik dan Neo Klasik
1.       Teori Klasik
Ø  Adam Smith
Teori Adam Smith beranggapan bahwa pertumbuhan ekonomi sebenarnya bertumpu pada adanya pertambahan penduduk. Dengan adanya pertambahan penduduk maka akan terdapat pertambahan output atau hasil. Teori Adam Smith ini tertuang dalam bukunya yang berjudul An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations.
Ricardo berpendapat bahwa faktor pertumbuhan penduduk yang semakin besar sampai menjadi dua kali lipat pada suatu saat akan menyebabkan jumlah tenaga kerja melimpah. Kelebihan tenaga kerja akan mengakibatkan upah menjadi turun. Upah tersebut hanya dapat digunakan untuk membiayai taraf hidup minimum sehingga perekonomian akan mengalami kemandegan (statonary state). Teori David Ricardo ini dituangkan dalam bukunya yang berjudul The Principles of Political and Taxation.
2.       Teori schumpeter
Teori shumpeter menekankan pentingnya peranan pengusaha didalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi. Dalam teori itu ditunjukan bahwa para pengusaha, merupakan golongan yang akan terus menerus membuat pembaharuan atau inovasi dalam kegiatan ekonomi.
Didalam mengemukakan teori pertumbuhannya shumpeter memulai analisisnya dengan memisalkan bahwa perekonomian sedang dalam keadaan tidak berkembang, tetapi keadaan ini tidak berlangsung lama. Pada saat keadaan tersebut berlaku, segolongan pengusaha menyadari tentang berbagai kemungkinan untuk mengadakan inovasi yang menguntungkan. Didorong oleh keinginan mendapatkan keuntungan dari mengadakan pembaharuan tersebut, mereka akan meminjam modal dan melakukan penanaman modal (investasi).
3.       Teori harrod-dommar
            Dalam menganalisis menegenai pertumbuhan ekonomi, teori harrod-dommar bertujuan untuk menerangkan syarat yang harus dipenuhi supaya suatu perekonomian dapat mencapai pertumbuhan yang teguhatau steedy growth dalam jangaka panjang.  Analisis harrod-dommar menggunakan pemisalan pemisalan: (i) barang modal telah mencapai kapasitas penuh (ii) tabungan adalah proposional dengan pendapatan nasional (iii) rasio modal produksi(capital output ratio) (iv) perekonomian terdiri dua sektor.
4.       Teori Neoklasik
Ø  Robert Solow
Robert Solow berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan rangkaian kegiatan yang bersumber pada manusia, akumulasi modal, pemakaian teknologi modern dan hasil atau output. Adapun pertumbuhan penduduk dapat berdampak positif dan dapat berdampak negatif. Oleh karenanya, menurut Robert Solow pertambahan penduduk harus dimanfaatkan sebagai sumber daya yang positif.
Teori ini beranggapan bahwa modal harus dipakai secara efektif, karena pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh peranan pembentukan modal tersebut. Teori ini juga membahas tentang pendapatan nasional dan kesempatan kerja.
2.3. Faktor-Faktor Pertumbuhan Ekonomi
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah:
a.       Faktor Sumber Daya Manusia
Sama halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh SDM. Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam proses pembangunan, cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepada sejauhmana sumber daya manusianya selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk melaksanakan proses pembangunan.
b.      Faktor Sumber Daya Alam
Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada sumber daya alam dalam melaksanakan proses pembangunannya. Namun demikian, sumber daya alam saja tidak menjamin keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung oleh kemampaun sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber daya alam yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang, kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut.
c.       Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mendorong adanya percepatan proses pembangunan, pergantian pola kerja yang semula menggunakan tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian.
d.      Faktor Budaya
Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap anarkis, egois, boros, KKN, dan sebagainya.
e.       Sumber Daya Modal
Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.[7]
2.4. Pengertian Pembangunan Ekonomi
Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara dan pemerataan pendapatan bagi penduduk suatu negara.
Pembangunan ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi (economic growth). pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi.
Selanjutnya pembangunan ekonomi diartikan sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk meningkat dalam jangka panjang. Di sini terdapat tiga elemen penting yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi.
a.       Pembangunan sebagai suatu proses.
Pembangunan sebagai suatu proses, artinya bahwa pembangunan merupakan suatu tahap yang harus dijalani oleh setiap masyarakat atau bangsa. Sebagai contoh, manusia mulai lahir, tidak langsung menjadi dewasa, tetapi untuk menjadi dewasa harus melalui tahapan-tahapan pertumbuhan. Demikian pula, setiap bangsa harus menjalani tahap-tahap perkembangan untuk menuju kondisi yang adil, makmur, dan sejahtera.
b.      Pembangunan sebagai suatu usaha untuk meningkatkan pendapatan perkapita.
Sebagai suatu usaha, pembangunan merupakan tindakan aktif yang harus dilakukan oleh suatu negara dalam rangka meningkatkan pendapatan perkapita. Dengan demikian, sangat dibutuhkan peran serta masyarakat, pemerintah, dan semua elemen yang terdapat dalam suatu negara untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembangunan. Hal ini dilakukan karena kenaikan pendapatan perkapita mencerminkan perbaikan dalam kesejahteraan masyarakat.
c.       Peningkatan pendapatan perkapita harus berlangsung dalam jangka panjang.
Suatu perekonomian dapat dinyatakan dalam keadaan berkembang apabila pendapatan perkapita dalam jangka panjang cenderung meningkat. Hal ini tidak berarti bahwa pendapatan perkapita harus mengalami kenaikan terus menerus. Misalnya, suatu negara terjadi musibah bencana alam ataupun kekacauan politik, maka mengakibatkan perekonomian negara tersebut mengalami kemunduran. Namun, kondisi tersebut hanyalah bersifat sementara yang terpenting bagi negara tersebut kegiatan ekonominya secara rata-rata meningkat dari tahun ke tahun.
Banyak orang yang selalu keliru dalam menggunakan istilah pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi. Sebenarnya kedua istilah mempunyai arti yang sedikit berbeda. Keduanya memang menerangkan mengenai perkembangan ekonomi yang berlaku. Tetapi biasanya mereka digunakan dalam konteks yang berbeda. Pertumbuhan digunakan sebagai suatu ungkapan umum yang menggambarkan tingkat perkembangan suatu negara yang diukur melalui persentasi pertambahan pendapatan nasional riil. Istilah pembangunan (economic development) biasanya dikaitkan dengan perkembangan ekonomi dinegara-negara berkembang. Sebagian ahli ekonomi mengartikan istilah ini sebagai berikut : economic development is growth plus change yaitu pembangunan ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi yang diikuti oleh perubahan dalam struktur dan corak kegiatan ekonomi. Dengan perkataan lain, daalam mengartikan istilah pembangunan ekonomi, ahli ekonomi bukan saja tertarik kepada masalah perkembangan pendapatan riil, tetapi juga kepada moderanisasi kegiatan ekonomi, misalnya kepada usaha merombak sektor pertanian yang tradisional, masalah mempercepat pertumbuhan ekonomi dan masalah perataan pembagian pendapatan. Perbedaan penting lainnya adalah: dalam pembangunan ekonomi tingkat pendapatan perkapita terus-menerus meningkat, sedangkan pertumbuhan ekonomi belum tentu diikuti oleh kenaikan pendapatan Per kapita.[8]
Pembangunan ialah perkataan yang digunakan secara meluas dalam semua media massa di seluruh dunia dan merupakan konsep yang kerap kali disebut dan dibincangkan oleh semua lapisan masyarakat, sama ada di Timur maupun di Barat, terutama di kalangan ahli politik, wartawan, dan ahli sains sosial. Walaupun pembangunan satu perkataan yang sudah biasa didengar dan diperkatakan oleh banyak orang, tetapi pengertian konsep pembangunan begitu luas cakupannya.

Pengertian pembangunan perlu dihayati sebelum seseorang itu dapat memahami keseluruhan proses dan teori pembangunan. Usaha untuk memahami konsep pembangunan itu sendiri jauh lebih sukar daripada memahami proses dan teori pembangunan. Namun demikian, terdapat beberapa pengertian yang biasanya disinonimkan dengan konsep pembangunan, yaitu konsep pertumbahan ekonomi, modenisasi, industrialisasi, normative atau hak keperluan asas, dan environmentalisme.

2.5. Masalah Pembangunan di Negara Berkembang
Perbandingan pendapatan perkapita diantara berbagai negara telah menunujukan bahwa terdapat perbedaan yang besar dalam taraf kemakmuran negara maju dan negara berkembang. Sejak perang dunia kedua telAh timbul kesadaran tentang pentingnya usaha mengembangkan negara-negara di Asia, Afrika, dan Amerika Latin yang taraf kemakmurannya jauh lebih rendah dari negara maju.  Sesuai dengan kesadaran ini, berbagai usaha telah dijalankan untuk mempercepat pembangunan di negara negara relatif miskin. Beberapa negara yang dahulunya tergolong relatif miskin sekarang memang telah menjadi negara makmur dan tidak lama lagi akan tergolong sebagai negara yang berpendapatan tinggi. Di Asia, Malaysia, Taiwan, Korea Selatan dan Thailand digolongkan kepada negara seperti itu. Tetapi banyak negara berkembang lain masih menghadapi masalah masalah serius dan masalah tersebut menimbulkan hambatan untuk berkembang dengan cepat. India, Pakistan, Bangladesh dan termasuk Indonesia, misalnya masih memerlukan waktu yang lama untuk mencapai taraf negara yang berpendapatan tinggi.
Ahli ahli ekonomi telah banyak membuat analisis untuk mengetahui faktor faktor yang menjadi penghambat pentingnya kepada udaha mempercepat pembangunan dinegara negara tersebut. Kegiatan pertanian yang tradisional, kekurangan modal dan tenaga ahli, perkembangan penduduk yang pesat merupakan beberapa faktor penting yang menghalangi berbagai negara untuk berkembang lebih cepat.
Bentuk bentuk masalah tersebut diantaranya:
a.       Pertanian tradisional
b.      Kekurangan dana modal dan modal fisikal
c.       Peranan tenaga terampil dan berpendidikan
d.      Perkembangan penduduk pesat
e.       Masalah institusi, sosial, kebudayaan dan politik.
2.6. Kebijakan Mempercepat Pembangunan
Semenjak akhir perang dunia kedua, seperti telah dinyatkan, berbagai negara membangun telah berusaha untuk mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi taraf kemakmuran masyarakatnya dapat ditingkatkan. Beberapa negara telah mencapai pembangunan dan perkembangan kemakmuran yang cukup besar. Walau bagaimanapun terdapat juga negara negara yang belum mampu mengembangkan ekonominya. Kestabilan ekonomi dan politik merupakan syarat penting yang perlu dipenuhi untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang pesat.
Adapun kebijakan kebijakan mempercepat kegiatan ekonomi diantaranya:
1.      Kebijakan diversifasi kegiatan ekonomi
2.      Mengembangkan infrastruktur
3.      Meningkatkan tabungan dan investasi
4.      Meningkatkan taraf pendidikan masyarakat
5.      Mengembangkan intitusi yang mendorong pembangunan
6.      Merumuskan dan melaksanakan perencanaan ekonomi

2.7. Dampak Positif dan Negatif Pembangunan Ekonomi

Pembangunan ekonomi yang berlangsung di suatu negara membawa dampak, baik positif maupun negatif.[9]

·         Dampak Positif Pembangunan Ekonomi

-          Melalui pembangunan ekonomi, pelaksanaan kegiatan perekonomian akan berjalan lebih lancar dan mampu mempercepat proses pertumbuhan ekonomi.
-          Adanya pembangunan ekonomi dimungkinkan terciptanya lapangan pekerjaan yang dibutuhkan oleh masyarakat, dengan demikian akan mengurangi pengangguran.
-          Terciptanya lapangan pekerjaan akibat adanya pembangunan ekonomi secara langsung bisa memperbaiki tingkat pendapatan nasional.
-          Melalui pembangunan ekonomi dimungkinkan adanya perubahan struktur perekonomian dari struktur ekonomi agraris menjadi struktur ekonomi industri, sehingga kegiatan ekonomi yang dilaksanakan oleh negara akan semakin beragam dan dinamis.
-          Pembangunan ekonomi menuntut peningkatan kualitas SDM sehingga dalam hal ini, dimungkinkan ilmu pengetahuan dan teknologi akan berkembang dengan pesat. Dengan demikian, akan makin meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

·         Dampak Negatif Pembangunan Ekonomi

-          Adanya pembangunan ekonomi yang tidak terencana dengan baik mengakibatkan adanya kerusakan lingkungan hidup.
-          Industrialisasi mengakibatkan berkurangnya lahan pertanian.
-          hilangnya habitat alam baik hayati atau hewani.
2.8. Perbedaan dan Persamaan Pembangunan Ekonomi dengan Pertumbuhan Ekonomi
·         Persamaannya diantaranya adalah:
a.       Pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif, bukan hanya pertambahan produksi, tetapi juga terdapat perubahan-perubahan dalam struktur perekonomian.
b.       Pertumbuhan ekonomi keberhasilannya lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar pendapatan dan tingkat output produksi yang dihasilkan.
Menurut fersi lain, persamaannya diantaranya adalah:
1.      Pertumbuhan ekonomi
-          Merupakan proses naiknya produk per kapita dalam jangka panjang.
-          Tidak memperhatikan pemerataan pendapatan.
-          Tidak memperhatikan pertambahan penduduk
-          Belum tentu dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat.
-          Pertumbuhan ekonomi belum tentu disertai dengan pembangunan ekonomi
-          Setiap input dapat menghasilkan output yang lebih banyak

2.      Pembangunan ekonomi

-          Merupakan proses perubahan yang terus menerus menuju perbaikan termasuk usaha meningkatkan produk per kapita.
-          Memperhatikan pemerataan pendapatan termasuk pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya.
-          Memperhatikan pertambahan penduduk.
-          Meningkatkan taraf hidup masyarakat.
-          Pembangunan ekonomi selalu dibarengi dengan pertumbuhan ekonomi.
-          Setiap input selain menghasilkan output yang lebih banyak juga terjadi perubahan-perubahan kelembagaan dan pengetahuan teknik.[10]
·         Persamaan Pembangunan Ekonomi dengan Pertumbuhan Ekonomi
1.       Kedua-duanya merupakan kecenderungan di bidang ekonomi.
2.       Pokok permasalahan akhir adalah besarnya pendapatan per kapita.
3.       Kedua-duanya menjadi tanggungjawab pemerintah dan memerlukan dukungan rakyat.
4.       Kedua-duanya berdampak kepada kesejahteraan rakyat.[11]
BAB 3 PENUTUP
·         Kesimpulan
Pertumbuhan ekonomi adalah suatu keadaan dimana terjadi kenaikan PDB tanpa memandang apakah kenaikan itu lebih besar atau lebih kecil dari tingkat pertumbuhan penduduk.
Teori Pertumbuhan Ekonomi diantanranta:
1.      Teori Pertumbuhan Ekonomi Historis oleh: Werner Sombart (1863-1947), Friedrich List (1789-1846), Karl Butcher (1847-1930) ,Walt Whiteman Rostow (1916-1979),
2.      Teori Klasik dan Neo Klasik
a.       Teori Klasik oleh: Adam Smith, David Ricardo.
b.      Teori Neoklasik oleh: Robert Solow, Harrord Domar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah: Faktor Sumber Daya Manusia, Faktor Sumber Daya Alam, Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Faktor Budaya, Sumber Daya Modal.
Pembangunan ekonomi adalah suatu proses yang bertujuan untuk menaikkan PDB suatu negara atau daerah melebihi tingkat pertumbuhan penduduk. Kenaikan pendapatan masyarakat diikuti pula oleh perubahan dalam struktur sosial dan sikap masyarakat.
Bentuk bentuk Masalah Pembangunan di Negara Berkembang diantaranya:
a.       Pertanian tradisional
b.      Kekurangan dana modal dan modal fisikal
c.       Peranan tenaga terampil dan berpendidikan
d.      Perkembangan penduduk pesat
e.       Masalah institusi, sosial, kebudayaan dan politik.
Adapun kebijakan kebijakan mempercepat kegiatan pembangunan ekonomi diantaranya:
a.       Kebijakan diversifasi kegiatan ekonomi
b.      Mengembangkan infrastruktur
c.       Meningkatkan tabungan dan investasi
d.      Meningkatkan taraf pendidikan masyarakat
e.       Mengembangkan intitusi yang mendorong pembangunan
f.       Merumuskan dan melaksanakan perencanaan ekonomi
Pembangunan ekonomi yang berlangsung di suatu negara membawa dampak, baik positif maupun negatif. Pembangunan Ekonomi dengan Pertumbuhan Ekonomi pun mempunyai Perbedaan dan Persamaan.

DAFTAR PUSTAKA
Sukirno, Sadono. 2004. Teori Pengantar Makroekonomi. Jakarta: PT Raja Grafindo persada


Tidak ada komentar:

Posting Komentar