MAKALAH
PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
Mata Kuliah Teori Ekonomi Makro
Dosen Pengampu: Dzikrullah S.EI.,M.EI
Oleh:
Ulfatun
Nazilah (120721100096)
PROGRAM STUDY EKONOMI SYARI’AH IV A
FAKULTAS ILMU-ILMU KEISLAMAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
PERIODE 2014
KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa Ta‟ala, atas segala limpahan rahmat, hidayah-Nya sehingga penulis berhasil merampungkan makalah ini. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah untuk Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Ucapan terimakasih dengan tulus Penulis haturkan, kepada semua teman-teman yang telah membantu penulis baik materil maupun non materil demi selesainya makalah ini.
Semoga Allah SWT membalas kebaikan,
dukungan dan bantuan jauh lebih baik dari
yang telah penulis terima. Dengan bantuan dan dukungan tersebutlah penulis mampu menyelesaikan peyusunan makalah ini.
Penulis menyadari adanya kekurangan maupun kesalahan dalam makalah ini,
oleh karena itu kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan dari semua pihak. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca serta masyarakat pada umumnya.
Wassalamu’alaikum
Wr. Wb
Bangkalan, 15 Juni 2014
Penulis
DAFTAR
ISI
JUDUL
KATA
PENGANTAR
DAFTAR
ISI
BAB
1 PENDAHULUAN
1.1.Latar
Belakang
1.2.Rumusan
Masalah
1.3.Tujuan
Penulisan
BAB
2 PEMBAHASAN
2.1.Pengertian dari Pertumbuhan Ekonomi
2.2.Teori Pertumbuhan Ekonomi
2.3.Faktor-Faktor Pertumbuhan Ekonomi
2.4.Pengertian Pembangunan Ekonomi
2.5.Masalah Pembangunan di Negara Berkembang
2.6.Kebijakan mempercepat Pembangunan
2.7.Dampak Positif
dan Negatif Pembangunan Ekonomi
2.8.Perbedaan dan Persamaan Pembangunan Ekonomi dengan
Pertumbuhan Ekonomi
BAB
3 PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR
PUSTAKA
BAB 1 PENDAHULUAN
Selama ini banyak negara sedang berkembang telah
berhasil menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, tetapi masih
banyak permasalahan pembangunan yang belum terpecahkan, seperti: tingkat
pengganguran tetap tinggi, pembagian pendapatan tambah tidak merata, masih
banyak terdapat kemiskinan absolut, tingkat pendidikan rata-rata masih rendah,
pelayanan kesehatan masih kurang, dan sekelompok kecil penduduk yang
sangat kaya cenderung semakin kaya sedangkan sebagian besar penduduk tetap saja
bergelut dengan kemiskinan, yang terjadi bukan trickle down tapi trickle up.
Keadaan ini memprihatinkan, banyak ahli ekonomi pembangunan yang mulai
mempertanyakan arti dari pembangunan.
Pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi
merupakan dua istilah yang berbeda, sekalipun ada beberapa ahli mengatakan
sama. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator dari keberhasilan
pembangunan ekonomi. Jadi akan ada pertumbuhan ekonomi jika ada pembangunan
ekonomi dimana pembangunan ekonomi itu mengakibatkan perubahan-perubahan pada
sektor ekonomi. Pendirian industri-industri baru dan meningkatnya kegiatan
ekspor dan impor akan membawa perubahan dalam sektor industri dan sektor
perdagangan. Sektor pertanian juga akan berubah melalui pembangunan di bidang sarana
dan prasarana, seperti penambahan ruas jalan.
Perubahan-perubahan pada berbagai sektor ekonomi
tersebut akan mengakibatkan terjadinya pertumbuhan ekonomi, yang ditandai
dengan naiknya produksi nasional, pendapatan nasional, dan pendapatan
perkapita. Situasi semacam itu akan berlangsung secara terus-menerus.
1.2.Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan
masalah dari makalah ini adalah:
a.
Apa pengertian dari pertumbuhan ekonomi?
b.
Bagaimana teori pertumbuhan ekonomi?
c.
Apa saja faktor-faktor pertumbuhan ekonomi?
d.
Apa pengertian pembangunan ekonomi?
e.
Apa masalah
pembangunan di negara berkembang?
f.
Bagaimana kebijakan
mempercepat pembangunan?
g.
Apa dampak
positif dan negatif pembangunan ekonomi?
h.
Apa perbedaan dan persamaan pembangunan ekonomi dengan pertumbuhan
ekonomi?
1.3.Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah diatas, tujuan penulisan makalah
ini adalah:
a. Untuk mengetahui pengertian pertumbuhan ekonomi
b. Untuk mengetahui bagaimana teori pertumbuhan
ekonomi
c.
Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor pertumbuhan ekonomi
d.
Untuk mengetahui apa pengertian pembangunan ekonomi
e.
Untuk mengetahui apa masalah
pembangunan di negara berkembang
f.
Untuk mengetahui bagaimana kebijakan
mempercepat pembangunan
g.
Untuk mengetahui apa dampak
positif dan negatif pembangunan ekonomi
h. Untuk mengetahui apa perbedaan dan persamaan
pembangunan ekonomi dengan pertumbuhan ekonomi
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Pertumbuhan
Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi
adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara
berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu.
Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas
produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan
nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan
pembangunan ekonomi.[1]
Pertumbuhan
ekonomi lebih menekankan pada peningkatan output agregat khususnya output
agregat per kapita. Perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan apabila jumlah
balas jasa riil terhadap penggunaan faktor-faktor produksi pada tahun tertentu
lebih besar daripada tahun sebelumnya.
Indikator yang digunakan untuk menghitung tingkat
pertumbuhan ekonomi adalah tingkat pertumbuhan
PDB (Produk Domestik Bruto) dan tingkat
pertumbuhan PNB (Produk Nasional Bruto).
Dalam
praktek angka, PNB kurang lazim dipakai. Yang lebih populer dipakai adalah PDB,
karena angka PDB hanya melihat batas wilayah, terbatas pada negara yang
bersangkutan.[2]
Pertumbuhan ekonomi umumnya didefinisikan
sebagai kenaikan GDP riil per kapita. Produk Domestik Bruto (Gross Domestic
Product, GDP) adalah nilai pasar keluaran total sebuah negara, yang merupakan
nilai pasar semua barang jadi dan jasa akhir yang diproduksi selama periode
waktu tertentu oleh faktor-faktor produksi yang berlokasi di dalam sebuah
negara.
Kenaikan GDP dapat muncul
melalui:
·
Kenaikan
penawaran tenaga kerja dapat menghasilkan keluaran yang lebih
banyak. Jika stok modal tetap sementara tenaga kerja naik, tenaga kerja baru
cenderung akan kurang produktif dibandingkan tenaga kerja lama.
·
Kenaikan
modal fisik atau sumber daya manusia juga menaikkan keluaran,
bahkan jika tidak disertai oleh kenaikan angkatan kerja. Modal fisik menaikkan baik
produktivitas tenaga kerja maupun menyediakan secara langsung jasa yang
bernilai. Investasi dalam modal sumber daya manusia merupakan sumber lain dari
pertumbuhan ekonomi.
·
Kenaikan
produktivitas masukan
menunjukkan setiap unit masukan tertentu memproduksi lebih banyak keluaran.
Produktivitas masukan dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor termasuk perubahan
teknologi, kemajuan pengetahuan lain, dan ekonomisnya skala produksi. (Case dan
Fair, 1999; 326).[3]
Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan
cara membandingkan, misalnya untuk ukuran nasional, Gross National Product (GNP), tahun yang sedang berjalan dengan tahun
sebelumnya.[4]
Pertumbuhan
ekonomi merupakan masalah ekonomi dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi
yang pesat merupakan fenomena penting yang dialami dunia semenjak dua abad
belakangan ini. Dalam periode tersebut dunia telah mengalami perubahan yang
sangat nyata dibandingkan dengan periode sebelumnya. Sampai abad ke-18
kebanyakan masyarakat di berbagai negara masih hidup pada tahap subsistem dan
mata pencarian utamanya adalah dari melakukan kegiatan di sektor pertanian,
perikanan atau berburu.
Ditinjau dari
segi ekonomi, perkembangan ekonomi dunia yang berlaku semenjak lebih dua abad
yang lalu menimbulkan dua efek penting yang menggalakan yaitu:
i.
kemakmuran
atau taraf hidup masyarakat makin meningkat.
ii.
dapat
menciptakan kesempatan kerja yang baru kepada penduduk yang terus bertambah
jumlahnya.
Isu mengenai
pertumbuhan ekonomi yang selalu diperhatikan dalam analisis makroekonomi adalah
masalah kelesuan pertumbuhan ekonomi dari waktu ke waktu. Pada umumnya berbagai
ekonomi mengalami pertumbuhan yang lebih lambat daripada tingkat pertumbuhan
yang secara potensial dapat dicapainya. Efek dari keadaan tersebut,
perekonomian tidak selalu mencapai kesempatan kerja penuh dan masalah
pengangguran merupakan tantangan yang selalu harus dihadapi dan diatasi dalam
waktu panjang.
Analisis
mengenai pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu aspek penting dalam teori
makroekonomi. Analisis itu pada dasarnya memperhatikan tentang kegiatan ekonomi
negara dalam jangka panjang, dalam membicarakan mengenai pertumbuhan ekonomi
dua hal penting perlu diperhatikan, yaitu :
1.
Faktor faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi suatu negara.
2.
Teori teori yang menerangkan faktor penting yang menentukan pertumbuhan.
Berbagai istilah
yang erat hubungannya dengan perkembangan ekonomi suatu negara adalah seperti
pertumbuhan ekonomi (economic growth), pembangunan ekonomi (economi
development) tingkat kemakmuran atau taraf hidup masyarakat .
Pertumbuhan
dan pembangunan ekonomi memiliki pengertian yang berbeda. Pertumbuhan ekonomi
menerangkan atau mengukur prestasi dari perkembangan sesuatu ekonomi. Dalam
kegiatan perekonomian yang sebenarnya pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan
fiskal produksi barang dan jasa yang berlaku disuatu negara, seperti
pertambahan jumlah produksi barang industri, perkembangan infrastruktur,
pertambahan jumlah sekolah, pertambahan produksi sektor jasa dan pertambahan
produksi barang dan modal. Tetapi dengan menggunakan berbagai jenis data
produksi adalah sangat sukar untuk memberi gambaran tentang pertumbuhan ekonomi
yang dicapai.[5]
2.2. Teori Pertumbuhan
Ekonomi
Teori
dibangun berdasarkan pengalaman empiris, sehingga teori dapat dijadikan sebagai
dasar untuk memprediksi dan membuat suatu kebijakan. Terdapat beberapa teori
yang mengungkapkan tentang konsep pertumbuhan ekonomi, secara umum teori
tersebut sebagai berikut:[6]
a. Teori Pertumbuhan Ekonomi Historis
Teori
ini dikemukakan oleh beberapa ahli sebagai berikut:
Menurut Werner Sombart
pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat dibagi menjadi tiga tingkatan:
1. Masa perekonomian tertutup
Pada masa ini, semua kegiatan
manusia hanya semata-mata untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Individu atau
masyarakat bertindak sebagai produsen sekaligus konsumen sehingga tidak terjadi
pertukaran barang atau jasa. Masa pererokoniam ini memiliki ciri-ciri:
o
Kegiatan manusia
untuk memenuhi kebutuhan sendiri
o
Setiap individu
sebagai produsen sekaligus sebagai konsumen
o
Belum ada pertukaran
barang dan jasa
2. Masa kerajinan dan pertukangan
Pada masa ini, kebutuhan manusia
semakin meningkat, baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif akibat
perkembangan peradaban. Peningkatan kebutuhan tersebut tidak dapat dipenuhi
sendiri sehingga diperlukan pembagian kerja yang sesuai dengan keahlian
masing-masing. Pembagian kerja ini menimbulkan pertukaran barang dan jasa.
Pertukaran barang dan jasa pada masa ini belum didasari oleh tujuan untuk
mencari keuntungan, namun semata-mata untuk saling memenuhi kebutuhan. Masa
kerajinan dan pertukangan memiliki beberapa ciri-ciri sebagai berikut:
o
Meningkatnya
kebutuhan manusia
o
Adanya pembagian
tugas sesuai dengan keahlian
o
Timbulnya pertukaran
barang dan jasa
o
Pertukaran belum
didasari profit motive
3. Masa kapitalis
Pada masa ini muncul kaum pemilik
modal (kapitalis). Dalam menjalankan usahanya kaum kapitalis memerlukan para
pekerja (kaum buruh). Produksi yang dilakukan oleh kaum kapitalis tidak lagi
hanya sekedar memenuhi kebutuhanya, tetapi sudah bertujuan mencari laba. Werner
Sombart membagi masa kapitalis menjadi empat masa sebagai berikut:
-
Tingkat prakapitalis,
dengan ciri-ciri: kehidupan masyarakat masih statis, bersifat kekeluargaan, bertumpu
pada sektor pertanian, bekerja untuk memenuhi kebutuhan sendiri, hidup secara
berkelompok.
-
Tingkat kapitalis,
dengan ciri-ciri: kehidupan masyarakat sudah dinamis, bersifat individual,
adanya pembagian pekerjaan, terjadi pertukaran untuk mencari keuntungan.
-
Tingkat kapitalisme
raya, dengan ciri-ciri: usahanya semata-mata mencari keuntungan, munculnya kaum
kapitalis yang memiliki alat produksi, produksi dilakukan secara masal dengan
alat modern, perdagangan mengarah kepada ke persaingan monopoli, dalam
masyarakat terdapat dua kelompok yaitu majikan dan buruh.
-
Tingkat kapitalisme
akhir, dengan ciri-ciri: munculnya aliran sosialisme, adanya campur tangan
pemerintah dalam ekonomi, mengutamakan kepentingan bersama.
Menurut Friendrich List,
pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat dibagi menjadi empat tahap sebagai
berikut:
1.
Masa berburu dan
pengembaraan
2.
Masa beternak dan
bertani
3.
Masa bertani dan
kerajinan
4.
Masa kerajinan,
industri, perdagangan
Ø
Karl Butcher (1847-1930)
Menurut Karl Bucher, pertumbuhan
ekonomi suatu bangsa dapat dibedakan menjadi empat tingkatan sebagai berikut:
1. Masa rumah tangga tertutup
2. Rumah tangga kota
3. Rumah tangga bangsa
4. Rumah tangga dunia
Ø
Walt Whiteman
Rostow (1916-1979)
W.W.Rostow mengungkapkan teori
pertumbuhan ekonomi dalam bukunya yang bejudul The Stages of Economic Growth menyatakan bahwa pertumbuhan perekonomian
dibagi menjadi 5 sebagai berikut:
1.
Masyarakat
Tradisional (The Traditional Society)
-
Merupakan masyarakat
yang mempunyai struktur pekembangan dalam fungsi-fungsi produksi yang terbatas.
-
Belum ada ilmu
pengetahuan dan teknologi modern
-
Terdapat suatu batas
tingkat output per kapita yang dapat dicapai
2.
Masyarakat pra kondisi
untuk periode lepas landas (the
preconditions for take off)
-
Merupakan tingkat
pertumbuhan ekonomi dimana masyarakat sedang berada dalam proses transisi.
-
Sudah mulai penerapan
ilmu pengetahuan modern ke dalam fungsi-fungsi produksi baru, baik di bidang pertanian
maupun di bidang industri.
3.
Periode Lepas Landas
(The take off)
a. Merupakan interval waktu yang diperlukan untuk
emndobrak penghalang-penghaang pada pertumbuhan yang berkelanjutan.
b. Kekuatan-kekuatan yang dapat mendorong pertumbuhan
ekonomi diperluas
c. Tingkat investasi yang efektif dan tingkat produksi
dapat meningkat
d. Investasi efektif serta tabungan yang bersifat
produktif meningkat atau lebih dari jumlah pendapatan nasional.
e. Industri-industri baru berkembang dengan cepat dan
industri yang sudah ada mengalami ekspansi dengan cepat.
4.
Gerak Menuju
Kedewasaan (Maturity)
-
Merupakan
perkembangan terus menerus daimana perekonoian tumbuh secaa teratur serta
lapangan usaha bertambah luas dengan penerapan teknologi modern.
-
Investasi efektif
serta tabungan meningkat dari 10 % hingga 20 % dari pendapatan
nasional dan investasi ini berlangsung secara cepat.
-
Output dapat melampaui pertamabahn
jumlah penduduk.
-
Barang-barang yang
dulunya diimpor, kini sudah dapat dihasilkan sendiri.
-
Tingkat perekonomian
menunjukkkan kapasitas bergerak melampau kekuatan industri pad masa take off
dengan penerapan teknologi modern.
5.
Tingkat Konsumsi
Tinggi (high mass consumption)
-
Sektor-sektor
industri emrupakan sektor yang memimpin (leading
sector) bergerak ke arah produksi barang-barang konsumsi tahan lama dan
jasa-jasa.
-
Pendapatn riil per
kapita selalu meningkat sehingga sebagian besar masyarakat mencapai tingkat
konsumsi yang melampaui kebutuhan bahan pangan dasar, sandang, dan pangan.
-
Kesempatan kerja
penuh sehingga pendapata nasional tinggi.
-
Pendapatan nasional
yang tinggi dapat memenuhi tingkat konsumsi tinggi.
b. Teori Klasik dan Neo Klasik
1. Teori Klasik
Ø
Adam Smith
Teori Adam Smith beranggapan
bahwa pertumbuhan ekonomi sebenarnya bertumpu pada adanya pertambahan penduduk.
Dengan adanya pertambahan penduduk maka akan terdapat pertambahan output atau
hasil. Teori Adam Smith ini tertuang dalam bukunya yang berjudul An Inquiry Into the Nature and Causes of the
Wealth of Nations.
Ricardo berpendapat bahwa faktor
pertumbuhan penduduk yang semakin besar sampai menjadi dua kali lipat pada
suatu saat akan menyebabkan jumlah tenaga kerja melimpah. Kelebihan tenaga
kerja akan mengakibatkan upah menjadi turun. Upah tersebut hanya dapat
digunakan untuk membiayai taraf hidup minimum sehingga perekonomian akan
mengalami kemandegan (statonary state). Teori David Ricardo ini dituangkan
dalam bukunya yang berjudul The Principles of Political and Taxation.
2. Teori schumpeter
Teori shumpeter menekankan pentingnya peranan
pengusaha didalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi. Dalam teori itu ditunjukan
bahwa para pengusaha, merupakan golongan yang akan terus menerus membuat
pembaharuan atau inovasi dalam kegiatan ekonomi.
Didalam mengemukakan teori pertumbuhannya
shumpeter memulai analisisnya dengan memisalkan bahwa perekonomian sedang dalam
keadaan tidak berkembang, tetapi keadaan ini tidak berlangsung lama. Pada saat
keadaan tersebut berlaku, segolongan pengusaha menyadari tentang berbagai
kemungkinan untuk mengadakan inovasi yang menguntungkan. Didorong oleh
keinginan mendapatkan keuntungan dari mengadakan pembaharuan tersebut, mereka
akan meminjam modal dan melakukan penanaman modal (investasi).
3. Teori harrod-dommar
Dalam
menganalisis menegenai pertumbuhan ekonomi, teori harrod-dommar bertujuan untuk
menerangkan syarat yang harus dipenuhi supaya suatu perekonomian dapat mencapai
pertumbuhan yang teguhatau steedy growth dalam jangaka panjang. Analisis harrod-dommar menggunakan pemisalan
pemisalan: (i) barang modal telah mencapai kapasitas penuh (ii) tabungan adalah
proposional dengan pendapatan nasional (iii) rasio modal produksi(capital
output ratio) (iv) perekonomian terdiri dua sektor.
4. Teori Neoklasik
Ø
Robert Solow
Robert Solow berpendapat bahwa
pertumbuhan ekonomi merupakan rangkaian kegiatan yang bersumber pada manusia,
akumulasi modal, pemakaian teknologi modern dan hasil atau output. Adapun
pertumbuhan penduduk dapat berdampak positif dan dapat berdampak negatif. Oleh
karenanya, menurut Robert Solow pertambahan penduduk harus dimanfaatkan sebagai
sumber daya yang positif.
Teori ini beranggapan bahwa modal
harus dipakai secara efektif, karena pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi
oleh peranan pembentukan modal tersebut. Teori ini juga membahas tentang
pendapatan nasional dan kesempatan kerja.
2.3. Faktor-Faktor
Pertumbuhan Ekonomi
Faktor-faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah:
a.
Faktor Sumber Daya
Manusia
Sama halnya dengan proses
pembangunan, pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh SDM. Sumber daya manusia
merupakan faktor terpenting dalam proses pembangunan, cepat lambatnya proses
pembangunan tergantung kepada sejauhmana sumber daya manusianya selaku subjek
pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk melaksanakan proses
pembangunan.
b.
Faktor Sumber Daya
Alam
Sebagian besar negara berkembang
bertumpu kepada sumber daya alam dalam melaksanakan proses pembangunannya.
Namun demikian, sumber daya alam saja tidak menjamin keberhasilan proses
pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung oleh kemampaun sumber daya
manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber daya alam
yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang, kekayaan
hasil hutan dan kekayaan laut.
c.
Faktor Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang semakin pesat mendorong adanya percepatan proses pembangunan,
pergantian pola kerja yang semula menggunakan tangan manusia digantikan oleh
mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas
serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya berakibat
pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian.
d.
Faktor Budaya
Faktor budaya memberikan dampak
tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat
berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses pembangunan tetapi dapat
juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat mendorong pembangunan
diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya.
Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap
anarkis, egois, boros, KKN, dan sebagainya.
e.
Sumber Daya Modal
Sumber daya modal dibutuhkan
manusia untuk mengolah SDA dan meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya modal
berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran
pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan
produktivitas.[7]
2.4. Pengertian
Pembangunan Ekonomi
Pembangunan ekonomi adalah
suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan
memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan
disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara dan
pemerataan pendapatan bagi penduduk suatu negara.
Pembangunan ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi (economic growth). pembangunan
ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan ekonomi
memperlancar proses pembangunan ekonomi.
Selanjutnya pembangunan ekonomi diartikan sebagai suatu
proses yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk meningkat dalam jangka
panjang. Di sini terdapat tiga elemen penting yang berkaitan dengan pembangunan
ekonomi.
a. Pembangunan sebagai suatu proses.
Pembangunan sebagai suatu proses, artinya bahwa pembangunan
merupakan suatu tahap yang harus dijalani oleh setiap masyarakat
atau bangsa. Sebagai contoh, manusia mulai lahir, tidak langsung menjadi
dewasa, tetapi untuk menjadi dewasa harus melalui tahapan-tahapan pertumbuhan.
Demikian pula, setiap bangsa harus menjalani tahap-tahap perkembangan untuk
menuju kondisi yang adil, makmur, dan sejahtera.
b. Pembangunan sebagai suatu usaha untuk
meningkatkan pendapatan perkapita.
Sebagai suatu usaha, pembangunan merupakan tindakan aktif
yang harus dilakukan oleh suatu negara dalam rangka meningkatkan pendapatan
perkapita. Dengan demikian, sangat dibutuhkan peran serta masyarakat,
pemerintah, dan semua elemen yang terdapat dalam suatu negara untuk
berpartisipasi aktif
dalam proses pembangunan. Hal ini dilakukan karena kenaikan pendapatan
perkapita mencerminkan perbaikan dalam kesejahteraan masyarakat.
c. Peningkatan pendapatan perkapita harus
berlangsung dalam jangka panjang.
Suatu perekonomian dapat dinyatakan dalam keadaan
berkembang apabila pendapatan perkapita dalam jangka panjang cenderung
meningkat. Hal ini tidak berarti bahwa pendapatan perkapita harus mengalami
kenaikan terus
menerus. Misalnya, suatu negara terjadi musibah bencana alam ataupun kekacauan
politik, maka mengakibatkan perekonomian negara tersebut mengalami kemunduran.
Namun, kondisi tersebut hanyalah bersifat sementara yang terpenting bagi negara
tersebut kegiatan ekonominya secara rata-rata meningkat dari tahun ke tahun.
Banyak orang
yang selalu keliru dalam menggunakan istilah pertumbuhan ekonomi dan
pembangunan ekonomi. Sebenarnya kedua istilah mempunyai arti yang sedikit
berbeda. Keduanya memang menerangkan mengenai perkembangan ekonomi yang
berlaku. Tetapi biasanya mereka digunakan dalam konteks yang berbeda.
Pertumbuhan digunakan sebagai suatu ungkapan umum yang menggambarkan tingkat
perkembangan suatu negara yang diukur melalui persentasi pertambahan pendapatan
nasional riil. Istilah pembangunan (economic development) biasanya dikaitkan
dengan perkembangan ekonomi dinegara-negara berkembang. Sebagian ahli ekonomi
mengartikan istilah ini sebagai berikut : economic development is growth plus change yaitu pembangunan ekonomi adalah pertumbuhan
ekonomi yang diikuti oleh perubahan dalam struktur dan corak kegiatan ekonomi. Dengan
perkataan lain, daalam mengartikan istilah pembangunan ekonomi, ahli ekonomi
bukan saja tertarik kepada masalah perkembangan pendapatan riil, tetapi juga
kepada moderanisasi kegiatan ekonomi, misalnya kepada usaha merombak sektor
pertanian yang tradisional, masalah mempercepat pertumbuhan ekonomi dan masalah
perataan pembagian pendapatan. Perbedaan penting lainnya adalah: dalam pembangunan ekonomi tingkat pendapatan
perkapita terus-menerus meningkat, sedangkan pertumbuhan ekonomi belum tentu
diikuti oleh kenaikan pendapatan Per kapita.[8]
Pembangunan ialah perkataan yang digunakan secara
meluas dalam semua media massa di seluruh dunia dan merupakan konsep yang kerap
kali disebut dan dibincangkan oleh semua lapisan masyarakat, sama ada di Timur
maupun di Barat, terutama di kalangan ahli politik, wartawan, dan ahli sains
sosial. Walaupun pembangunan satu perkataan yang sudah biasa didengar dan
diperkatakan oleh banyak orang, tetapi pengertian konsep pembangunan begitu
luas cakupannya.
Pengertian
pembangunan perlu dihayati sebelum seseorang itu dapat memahami keseluruhan
proses dan teori pembangunan. Usaha untuk memahami konsep pembangunan itu
sendiri jauh lebih sukar daripada memahami proses dan teori pembangunan. Namun
demikian, terdapat beberapa pengertian yang biasanya disinonimkan dengan konsep
pembangunan, yaitu konsep pertumbahan ekonomi, modenisasi, industrialisasi,
normative atau hak keperluan asas, dan environmentalisme.
2.5. Masalah Pembangunan di Negara Berkembang
Perbandingan pendapatan perkapita diantara berbagai negara telah
menunujukan bahwa terdapat perbedaan yang besar dalam taraf kemakmuran negara
maju dan negara berkembang. Sejak perang dunia kedua telAh timbul kesadaran tentang pentingnya usaha
mengembangkan negara-negara di Asia, Afrika, dan Amerika Latin yang taraf kemakmurannya jauh
lebih rendah dari negara maju. Sesuai
dengan kesadaran ini, berbagai usaha telah dijalankan untuk mempercepat
pembangunan di negara negara relatif miskin. Beberapa negara yang dahulunya
tergolong relatif miskin sekarang memang telah menjadi negara makmur dan tidak
lama lagi akan tergolong sebagai negara yang berpendapatan tinggi. Di Asia,
Malaysia, Taiwan, Korea Selatan dan Thailand digolongkan kepada negara seperti
itu. Tetapi banyak negara berkembang lain masih menghadapi masalah masalah
serius dan masalah tersebut menimbulkan hambatan untuk berkembang dengan cepat.
India, Pakistan, Bangladesh dan termasuk Indonesia, misalnya masih memerlukan
waktu yang lama untuk mencapai taraf negara yang berpendapatan tinggi.
Ahli ahli ekonomi telah banyak membuat analisis untuk mengetahui faktor
faktor yang menjadi penghambat pentingnya kepada udaha mempercepat pembangunan
dinegara negara tersebut. Kegiatan pertanian yang tradisional, kekurangan modal
dan tenaga ahli, perkembangan penduduk yang pesat merupakan beberapa faktor
penting yang menghalangi berbagai negara untuk berkembang lebih cepat.
Bentuk bentuk masalah tersebut diantaranya:
a. Pertanian tradisional
b. Kekurangan dana modal dan modal fisikal
c. Peranan tenaga terampil dan berpendidikan
d. Perkembangan penduduk pesat
e. Masalah institusi, sosial, kebudayaan dan
politik.
2.6. Kebijakan Mempercepat Pembangunan
Semenjak akhir perang dunia kedua, seperti telah dinyatkan, berbagai
negara membangun telah berusaha untuk mempercepat pertumbuhan dan pembangunan
ekonomi taraf kemakmuran masyarakatnya dapat ditingkatkan. Beberapa negara
telah mencapai pembangunan dan perkembangan kemakmuran yang cukup besar. Walau
bagaimanapun terdapat juga negara negara yang belum mampu mengembangkan
ekonominya. Kestabilan ekonomi dan politik merupakan syarat penting yang perlu
dipenuhi untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang pesat.
Adapun kebijakan kebijakan mempercepat kegiatan ekonomi diantaranya:
1. Kebijakan diversifasi kegiatan ekonomi
2. Mengembangkan infrastruktur
3. Meningkatkan tabungan dan investasi
4. Meningkatkan taraf pendidikan masyarakat
5. Mengembangkan intitusi yang mendorong
pembangunan
6. Merumuskan dan melaksanakan perencanaan
ekonomi
2.7. Dampak Positif dan
Negatif Pembangunan Ekonomi
Pembangunan ekonomi yang berlangsung di suatu negara
membawa dampak, baik positif maupun negatif.[9]
·
Dampak
Positif Pembangunan Ekonomi
-
Melalui pembangunan ekonomi, pelaksanaan kegiatan perekonomian akan
berjalan lebih lancar dan mampu mempercepat proses pertumbuhan ekonomi.
-
Adanya pembangunan ekonomi dimungkinkan terciptanya lapangan pekerjaan
yang dibutuhkan oleh masyarakat, dengan demikian akan mengurangi pengangguran.
-
Terciptanya lapangan pekerjaan akibat adanya pembangunan ekonomi secara
langsung bisa memperbaiki tingkat pendapatan nasional.
-
Melalui pembangunan ekonomi dimungkinkan adanya perubahan struktur
perekonomian dari struktur ekonomi agraris menjadi struktur ekonomi industri, sehingga
kegiatan ekonomi yang dilaksanakan oleh negara akan semakin beragam dan
dinamis.
-
Pembangunan ekonomi menuntut peningkatan kualitas SDM sehingga dalam hal
ini, dimungkinkan ilmu pengetahuan dan teknologi akan berkembang dengan pesat.
Dengan demikian, akan makin meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
·
Dampak
Negatif Pembangunan Ekonomi
-
Adanya pembangunan ekonomi yang tidak terencana dengan baik
mengakibatkan adanya kerusakan lingkungan hidup.
-
Industrialisasi mengakibatkan berkurangnya lahan pertanian.
-
hilangnya habitat alam baik hayati atau hewani.
2.8.
Perbedaan dan Persamaan Pembangunan Ekonomi dengan Pertumbuhan Ekonomi
·
Persamaannya diantaranya adalah:
a. Pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif, bukan
hanya pertambahan produksi, tetapi juga terdapat perubahan-perubahan dalam
struktur perekonomian.
b. Pertumbuhan ekonomi keberhasilannya lebih bersifat
kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar pendapatan dan tingkat output
produksi yang dihasilkan.
Menurut fersi lain, persamaannya diantaranya adalah:
1. Pertumbuhan
ekonomi
-
Merupakan proses naiknya produk per kapita dalam jangka panjang.
-
Tidak memperhatikan pemerataan pendapatan.
-
Tidak memperhatikan pertambahan penduduk
-
Belum tentu dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat.
-
Pertumbuhan ekonomi belum tentu disertai dengan pembangunan ekonomi
-
Setiap input dapat menghasilkan output yang lebih banyak
2. Pembangunan ekonomi
-
Merupakan proses perubahan yang terus menerus menuju perbaikan termasuk
usaha meningkatkan produk per kapita.
-
Memperhatikan pemerataan pendapatan termasuk pemerataan pembangunan dan
hasil-hasilnya.
-
Memperhatikan pertambahan penduduk.
-
Meningkatkan taraf hidup masyarakat.
-
Pembangunan ekonomi selalu dibarengi dengan pertumbuhan ekonomi.
-
Setiap input selain menghasilkan output yang lebih banyak juga terjadi
perubahan-perubahan
kelembagaan dan pengetahuan teknik.[10]
·
Persamaan Pembangunan Ekonomi dengan Pertumbuhan Ekonomi
1. Kedua-duanya merupakan kecenderungan di bidang
ekonomi.
2. Pokok permasalahan akhir adalah besarnya pendapatan
per kapita.
3. Kedua-duanya menjadi tanggungjawab pemerintah dan
memerlukan dukungan rakyat.
4. Kedua-duanya berdampak kepada kesejahteraan rakyat.[11]
BAB 3 PENUTUP
·
Kesimpulan
Pertumbuhan ekonomi adalah suatu keadaan dimana terjadi kenaikan PDB
tanpa memandang apakah kenaikan itu lebih besar atau lebih kecil dari tingkat
pertumbuhan penduduk.
Teori Pertumbuhan Ekonomi diantanranta:
1. Teori Pertumbuhan Ekonomi
Historis oleh: Werner Sombart (1863-1947), Friedrich List (1789-1846), Karl Butcher (1847-1930) ,Walt Whiteman
Rostow (1916-1979),
2. Teori Klasik dan Neo Klasik
a. Teori Klasik oleh: Adam Smith, David Ricardo.
b. Teori Neoklasik oleh: Robert Solow, Harrord Domar.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah: Faktor Sumber Daya Manusia,
Faktor Sumber Daya Alam, Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Faktor Budaya,
Sumber Daya Modal.
Pembangunan ekonomi adalah suatu proses yang bertujuan untuk menaikkan
PDB suatu negara atau daerah melebihi tingkat pertumbuhan penduduk. Kenaikan
pendapatan masyarakat diikuti pula oleh perubahan dalam struktur sosial dan
sikap masyarakat.
Bentuk bentuk Masalah Pembangunan di Negara Berkembang diantaranya:
a.
Pertanian tradisional
b.
Kekurangan dana modal dan modal fisikal
c.
Peranan tenaga terampil dan berpendidikan
d.
Perkembangan penduduk pesat
e.
Masalah institusi, sosial, kebudayaan dan politik.
Adapun kebijakan kebijakan mempercepat kegiatan pembangunan ekonomi diantaranya:
a.
Kebijakan diversifasi kegiatan ekonomi
b.
Mengembangkan infrastruktur
c.
Meningkatkan tabungan dan investasi
d.
Meningkatkan taraf pendidikan masyarakat
e.
Mengembangkan intitusi yang mendorong pembangunan
f.
Merumuskan dan melaksanakan perencanaan ekonomi
Pembangunan ekonomi yang berlangsung di suatu negara
membawa dampak, baik positif maupun negatif. Pembangunan
Ekonomi dengan Pertumbuhan Ekonomi pun mempunyai Perbedaan dan Persamaan.
DAFTAR PUSTAKA
Sukirno, Sadono. 2004. Teori Pengantar Makroekonomi. Jakarta:
PT Raja Grafindo persada
Tidak ada komentar:
Posting Komentar