MAKALAH
KESEIMBANGAN EKONOMI 2 SEKTOR
Mata
Kuliah Teori Ekonomi Makro
Dosen
Pengampu Dzikrullah S.EI.,M.EI
Oleh Kelompok 2:
Husnul Khotimah (120721100087)
Ulfatun
Nazilah (120721100096)
Luluk Mutmainah (120721100103)
Lailatul Mas’udah (120721100138)
Li’iza Diana Manzhil (120721100147)
EKONOMI SYARI’AH IV A
FAKULTAS ILMU-ILMU KEISLAMAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
PERIODE 2014
KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SubhanahuwaTa‟ala, atas segala limpahan rahmat, hidayah-Nya sehingga penulis berhasil merampungkan makalah ini. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah untuk Rasulullah Shallallahu AlaihiWasallam. Ucapan terimakasih dengan tulus Penulis haturkan, kepada semua teman-teman yang telah membantu penulis baik materil maupun non materil demi selesainya makalah ini.
Semoga Allah SWT membalas kebaikan,
dukungan dan bantuan jauh lebih baik dari
yang telah penulis terima. Dengan bantuan dan dukungan tersebutlah penulis mampu menyelesaikan peyusunan makalah ini.
Penulis menyadari adanya kekurangan maupun kesalahan dalam makalah ini,
oleh karena itu kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan dari semua pihak. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca serta masyarakat pada umumnya.
Wassalamu’alaikum
Wr. Wb
Bangkalan, 15 Maret
2014
Penulis
DAFTAR
ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
B. Rumusan
Masalah
C. Tujuan
BAB 2 PEMBAHASAN
1. Pengertian
dan analisis apa pengertian dan analisis Pendapatan
Nasional pada perekonomian dua sector
2. Fungsi konsumsi dan tabungan
3. Pengertian investasi
4. Penentuan
tingkat kegiatan ekonomi
BAB 3 PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Makalah ini menyajikan empat peubah
utama dalam ekonomi makro, yaitu konsumsi, tabungan investasi dan penentu
kegiatan ekonomi. Baik konsumsi maupun tabungan, kedua-duanya adalah fungsi
dari pendapatan.
Perekonomian
dua sektor merupakan penyederhanaan dalam mempelajari sistem perekonomian
secara keseluruhan. Keseimbangan dalam perekonomian dua sektor merupakan
keseimbangan dari sisi pendapatan dan sisi pengeluaran yang dilakukan oleh
sektor rumah tangga dan sektor swasta, dengan mengabaikan sektor pemerintah dan
sektor luar negeri.
Perilaku
pengeluaran yang dilakukan oleh sektor rumah tangga bisa dilakukan dengan
membuat fungsi konsumsi dan fungsi tabungan, untuk melihat bagaimana perubahan
pendapatan terhadap tingkat pengeluaran konsumsi dan tabungan. Kecenderungan
bagi sektor rumah tangga untuk melakukan konsumsi disebut dengan Marginal
Propensity to Consume (MPC). Sedangkan kecenderungan bagi sektor rumah tangga
untuk melakukan tabungan disebut dengan Marginal Propensity to Save (MPS).
Uraian dalam makalah ini bertujuan
untuk melihat dengan lebih mendalam lagi dan membuktikan bahwa tingkat kegiatan
ekonomi bergantung kepada tingkat pengeluaran agregat yang dilakukan oleh
seluruh golongan masyarakat dan dibahas penentuan tingkat kegiatan ekonomi
dalam suatu perekonomian dua sector atau perekonomian sederhana. Tingkat
kegiatan ekonomi dalam perekonomian yang lebih maju dan lebih rumit corak
kegiatannya. Uraian ini menjelaskan mengenai bagaimana pengeluaran agregat akan
menentukan tingkat kegiatan ekonomi dinamakan: analisa tingkat keseimbangan
perekonomian Negara atau analisa penentuan tingkat pendapatan Nasional.
2.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang
diatas, rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1. Apa
pengertian dan analisis Pendapatan Nasional pada perekonomian dua sector?
2. Apa
saja fungsi
konsumsi dan tabungan?
3. Apa pengertian investasi?
4. Bagaimana
penentuan tingkat kegiatan ekonomi?
3.
Tujuan
Dari rumusan
masalah diatas, tujuan penulisan makalah ini adalah:
5. Untuk mengetahui pengertian dan analisis apa pengertian dan
analisis Pendapatan Nasional pada perekonomian dua sector
6. Untuk mengetahui apa saja fungsi konsumsi dan tabungan
7. Untuk mengetahui apa pengertian investasi
8. Untuk mengetahui bagaimana penentuan
tingkat kegiatan ekonomi
BAB 2
PEMBAHASAN
1.
Pengertian
dan Analisis Pendapatan Nasional pada Perekonomian Dua Sektor
Perekonomian
dua sector adalah perekonomian yang terdiri dari sector rumah tangga dan
perusahaan. Ini berarti dalam perekonomian itu dimisalkan tidak terdapat
kegiatan pemeriantah maupun perdagangan luar negeri. Dengan demikian sisi
pendapatan dan sisi pengeluaran hanya dibentuk oleh dua bagian, yaitu pada sisi
pengeluaran terdapat pengeluaran konsumsi dari rumah tangga dan pengeluaran
investasi dari perusahaan. Untuk pengeluaran konsumsi rumah tangga biasa diberi
symbol C dan untuk pengeluaran investasi sector perusahaan biasanya diberi
symbol I.
Kemudian
pada sisi pendapatan, dimana pendapatan digunakan untuk pengeluaran konsumsi
rumah tangga (C) dan sisinya disimpan sebagai tabungan. Bagian pendapatan uang
yang disimpan ini biasanya diberi symbol S (saving).
Atau secara matematis dapat ditulis sebagai berikut:
Pengeluaran:
E = C + I ……………………………………………………1
Pendapatan:
Y = C + S ……………………………………………………2
Perekonomian
dikatakan seimbang apabila pendapatan sama dengan pengeluaran (Y = E). atau
dapat ditulis:
E
= Y
C
+ I= C + S
I
= S
Dengan
demikian dalam perekonomian dua sector akan berada dalam keseimbangan apabila
pengeluaran investor sector swasta (I) sama dengan tabungan dari masyarakat
(S). Dalam teori ekonomi, tabungan masyarakat (S) sering disebut dengan
kebocoran (leakage) dan pengeluaran
investasi sector swasta (I) disebut dengan suntikan (injection). Jadi dapat pula dikatakan perekonomian dua sector itu
seimbang apabila kebocoran (leakage)
sama dengan suntikan (injection).
Pendapatan
nasional break-even terjadi apabila seluruh pendapatan yang diterima dihabiskan
untuk konsumsi ( Y = C ).
Untuk
mempermudah analisis pendapatan nasional maka pengeluaran konsumsi diambil dari
teori konsumsi yang dikemukakan oleh Keynes. Keynes beranggapan bahwa
pengeluaran konsumsi masyarakat tergantung dari besar kecilnya pendapatan yang diterima oleh
masyarakat tersebut. Atau secara matematis ditulis sebagai berikut:
C
= f (Y)
Dalam
persamaan linear: C + Co dan bY. Dimana:
C
= besarnya pengeluaran konsumsi rumah tangga
Co
= besarnya pengeluaran konsumsi apabila pendapatan masyarakat tidak ada (konsumsi otonom)
b
= MPC = hasrat marjinal dari masyarakat untuk berkonsumsi (MPC = Marginal Propensity to Consume)
MPC merupakan rasio
antara perubahan pengeluaran konsumsi dan perubahan pendapatan. Atau secara
matematis ditulis sebagai berikut:
ΔY
Untuk
memperoleh fungsi tabungan (S) bisa digunakan persamaan (2) diatas yaitu:
Y
= C + S karena C = Co + MPC Y
=
Co + MPC Y + S
S =
Y – (Co + MPC Y )
=
Y – Co – MPC Y
=
- Co + (1 – MPC) Y
Jadi
fungsi tabungan: S = - Co + (1- MPC) Y
1-MPC
= MPS
MPS
= hasrat marjinal untuk menabung (Marginal
Propensity to Save).
Syarat
keseimbangan dalam perekonomian adalah pendapatan (Y) sama dengan pengeluaran
(E) atau dapat ditulis:
Y
= E karena E = C + I
Maka
perekonomian dalam keadaan keseimbangan apabila: Y = C + I
2.
FUNGSI KONSUMSI DAN TABUNGAN
A. Konsumsi
Apabila
seseorang menerima GNP dari hasilnya bekerja, ia pun akan segera merencanakan
untuk membelanjakan GNPnya itu, setelah dikurangi dengan segala kewajibannya
(seperti pajak, zakat,
dan sebagainya).
jadi, GNP itu mestilah dikeluarkan atau dibelanjakan. Oleh karena itu, setiap
GNP niscayalah akan pertama-tama dikeluarkan untuk keperluan konsumsi,
sedangkan sisanya kalau memang masih ada akan ditabung.
Konsumsi (Consumption) adalah
Kegiatan mengurangi nilai guna barang dan jasa, dengan tujuan untuk memenuhi
kebutuhan. Alat untuk melakukan konsumsi adalah dengan menggunakan pendapatan,
maka konsumsi juga sering diartikan
bagian pendapatan masyarakat yang digunakan untuk membeli barang atau jasa
dalam rangka memenuhi kebutuhan. Bagi masyarakat yang berpenghasilan kecil
seluruh pendapatannya akan habis dipergunakan untuk keperluan konsumsi.
Jika dirumuskan
Y = C
Keterangan :
Y = Yield (pendapatan)
C = Consumption( konsumsi)
Faktor yang mempengaruhi konsumsi ; pendapatan,
komposisi keluarga, lingkungan, kepribadian, motivasi, sikap, budaya dan
perkiraan masa depan. Didalam ilmu ekonomi, konsumsi
dapat diartikan penggunaan barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan manusiawi.
Konsumsi haruslah dianggap sebagai maksud serta tujuan yang esensial dari
produksi. Atau dengan perkataan lain, produksi merupakan alat bagi konsumsi.
Melalui kenyataan-kenyataan tersebut, maka dapat diambil kesimpulan bahwa
kegiatan produksi itu diperlukan selama kegiatan konsumsi itu berlangsung.
·
Komsumsi
Produktif dan Konsumsi Akhir
Konsumsi produktif adalah suatu kegiatan
yang menggunakan bahan-bahan mentah yang dapat dipergunakan untuk menghasilkan
barang lain, sedangkan konsumsi yang langsung dapat memuaskan kebutuhan disebut
sebagai konsumsi akhir.
Pada
system perekonomian dua sector ini hanya ada kegiatan rumah tangga dan
perusahaan. Pada site mini tidak ada kegiatan pemerintah seperti adanya
peraturan-peraturan tentang kegiatan ekonomi dan pajak, serta tidak ada
perdagangan luar negri atau perdagangan internasional.
B. Tabungan
Tabungan (saving) adalah bagian
pendapatan masyarakat yang tidak digunakan untuk konsumsi. Masyarakat yang
mempunyai penghasilan lebih besar dari kebutuhan konsumsi akan mempunyai
kesempatan untuk menabung Dalam perekonomian sederhana Pendapatan Nasional akan
digunakan untuk : Konsumsi dan Tabungan. Maka jika
dirumuskan :
Y = C + S
Keterangan :
Y = Yield (pendapatan)
C = Consumption (konsumsi)
S = Saving (tabungan)
Faktor yang
mempengaruhi tabungan ; pendapatan, tingkat bunga, motif berjaga-jaga.
·
Ciri-ciri
aliran pendapatan ekonomi 2 sektor
a.
Sebagai balas jasa
kepada penggunaan factor-faktor produksi
yang dimiliki sector rumah tangga oleh sector perusahaan. Sector rumah tangga
akan memperoleh aliran pendapatan berupa gaji dan upah, sewa, bunga dan untung.
b.
Sebagian besar dari
berbagai jenis pendapatan yang diterima oleh sector rumah tangga akan digunakan
untuk konsumsi yaitu membeli barang dan jasa-jasa yang dihasilkan oleh sector
perusahaan.
c.
Sisa dari berbagai
jenis pendapatan rumah tangga yang tidak digunakan untuk pengeluaran konsumsi
akan ditabung dalam institusi-institusi keuangan.
d.
Pengusaha-pengusaha
yang memerlukan modal untk melakukan investasi akan menjamin tabungan yang
dikumpulkan oleh institusi-institusi keuangan dari sector rumah tangga.
·
Fungsi Konsumsi Agregat dan Fungsi Tabungan Agregat
Dalam membahas mengenai pengeluaran
konsumsi dan tabungan dari rumahtangga-rumahtangga, yang lebih penting untuk
diperhatikan bukanlah pengeluaran konsumsi dan tabungan sesuatu rumahtangga
tetapi pengeluaran konsumsi dan tabungan dari seluruh rumahtangga. Pengeluaran
konsumsi dan tabungan dari seluruh masyarakat dalam perekonomian dinamakan
pengeluaran konsumsi agregat dan tabungan agregat. Pengeluaran konsumsi agregat
adalah jumlah daripada pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan oleh seluruh
rumahtangga yang ada dalam perekonomian. Demikian juga, tabungan agregat adalah
jumlah dari tabungan-tabungan yang dibuat oleh seluruh rumah tangga. Ciri-ciri
daripada pengeluaran konsumsi agregat tidak berbeda dengan ciri-ciri
pengeluaran konsumsi suatu rumahtangga, dan ciri-ciri tabungan agregat tidak
berbeda dengan ciri-ciri tabungan suatu rumahtangga.
Karena suatu
perekonomian terdiri dari beribu-ribu atau berjuta-juta rumahtangga,
kemungkinannya adalah kecil sekali bahwa fungsi konsumsi agregat adalah sama
dengan fungsi konsumsi suatu rumahtangga. Bentuk fungsi konsumsi agregat bukan
ditentukan oleh bentuk fungsi konsumsi suatu rumahtangga tetapi oleh fungsi
konsumsi dari sebagian besar rumahtangga dalam perekonomian. Apabila banyak
diantara mereka berkecondongan untuk menabung bagian yang cukup besar daripada
pertambahan pendapatan mereka, maka fungsi konsumsi agregat tidak terlalu
condong (lebih landai) bentuknya. Ini berarti kecondongan mengkonsumsi marginal
adalah tidak terlalu besar. Akan tetapi apabila sebagian besar masyarakat
membelanjakan hamper seluruh pendapatannya untuk konsumsi, maka fungsi konsumsi
agregat bentuknya sangat condong, dan berarti bahwa kecondongan mengkonsumsi
marginal sangat tinggi.
·
Hubungan diantara konsumsi dan pendapatan
Terdapat beberapa faktor
yang mempengaruhi tingkat pengeluaran Rumah Tangga. Diantara
faktor-faktor tersebut, yang paling penting adalah pendapatan rumah tangga yang
telah dikurangi pajak pendapatan. Karena dalam perekonomian dua sektor tidak
terdapat kegiatan pemerintah, berarti tidak terdapat pajak pendapatan dan
pajak-pajak lainnya, pendapatan disposebel adalah sama dengan pendapatan
Nasional.
Semakin tinggi pendapatan disposebel
yang diterima oleh rumah tangga, semakin besar pula konsumsi yang akan mereka
lakukan. Akan tetapi pertambahan konsumsi yang akan terjadi lebih rendah
daripada pertambahan pendapatan yang berlaku. Maka makin lama kelebihan
konsumsi rumah tangga yang wujud (kalau dibandingkan dengan pendapatan yang
diterimanya) akan menjadi bertambah kecil.
Hubungan antara pendapatan disposibel,
pengeluaran rumahtangga
dan tabungan sangat erat. Ciri-ciri dari hubungan tersebut :
1. Pada pendapatan yang rendah rumahtangga akan menutupnya dari tabungan (mengambil
dari tabungan).
2. Kenaikan pendapatan akan menaikkan pengeluaran konsumsi.
3. Pada pendapatan yang tinggi rumahtangga menabung.
Pada suatu tingkat pendapatan
disposebel yang cukup tinggi, konsumsi rumah tangga akan sama besarnya dengan
pendapatan disposebelnya. Apabila pendapatan disposebel mencapai tingkat yang
lebih tinggi lagi, rumah tangga tidak akan menggunakan seluruh pendapatan yang
dapat dibelanjakannya tersebut. Ini berarti pengeluaran rumah tangga adalah
lebih rendah daripada pendapatan disposebelnya. Pendapatan disposebel rumah
tangga yang tidak di inginkan untuk perbelanjaan tersebut merupakan tabungan
yang dilakukan oleh rumah tangga. Dengan demikian diantara pendapatan
disposebel pengeluaran konsumsi dan tabungan terdapat hubungan berikut :
Yd = C + S
Keterangan :
Yd
: Pendapatan disposebel
C
: Konsumsi rumah tangga
S : Tabungan
3.
INVESTASI
Investasi (investment) adalah bagian
dari tabungan yang digunakan untuk kegiatan ekonomi menghasilkan barang dan
jasa (produksi) yang bertujuan mendapatkan keuntungan. Jika tabungan besar,
maka akan digunakan untuk kegiatan menghasilkan kembali barang dan jasa
(produksi). Tabungan akan digunakan untuk investasi.
Demikianlah, dari ketentuan di atas
dapat ditarik kesimpulan bahwa jika investasi neto positif (investasi bruto
lebih besar daripada penyusutan), perekonomian itu mengalami kemajuan. Jika
investasi neto bernilai nol (investasi bruto sama dengan penyusutan), dikatakan
bahwa perekonomian yang bersangkutan berada dalam keadaan stasioner. Sementara
itu, jika investasi neto bernilai negative (investasi bruto lebih kecil
daripada penyusutan), perekonomian itu mengalami kemunduran.
Investasi mempunyai dampak sangat
besar terhadap bertambahnya pendapatan nasional. Bila dirumuskan :
Y = C + S
Y = C + I
Sehingga I = S
Keterangan:
Y (yield)
: pendapatan
C
(consumption) : konsumsi
S (saving)
: tabungan
Faktor-faktor yang mempengaruhi
pengusaha untuk melakukan investasi :
a.
Tingkat bunga kredit
b.
Jumlah permintaan barang/jasa
c.
Perkembangan teknologi
d.
Pajak Perseroan (perusahaan)
e.
Biaya produksi
f.
Kebijakan investasi & stabilitas
politik
Konsumsi, pendapatan dan tabungan
hubungannya sangat erat. Menurut pendapat JM Keyness dikenal dengan Psychological Consumption yang membahas
tingkah laku masyarakat dalam konsumsi jika dihubungkan dengan pendapatan.
Pendapat JM Keyness sebagai berikut
:
a.
Jika pendapatan naik, maka konsumsi akan naik, tetapi tidak sebanyak
kenaikan pendapatan
b.
Setiap kenaikan pendapatan akan digunakan untuk konsumsi dan tabungan
c.
Setiap kenaikan pendapatan jarang menurunkan konsumsi dan tabungan.
Dalam Pendapatan Nasional,
investasi meliputi hal-hal berikut :
a.
Seluruh nilai pembelian para pengusaha atas barang-barang modal dan
perbelanjaan untuk mendirikan industry-industri,
b.
Pengeluaran masyarakan untuk mendirikan rumah-rumah tempat tinggal, dan
c.
Pertambahan dalam nilai stok-stok barang perusahaan berupa bahan mentah,
barang yang belum selesai diproses dan barang jadi (kalau nilai stok barang
dalam perusahaan-perusahaan berkurang, maka ia merupakan investasi negatif).
Peranan investasi dalam perekonomian:
a.
Dapat meningkatkan pengeluaran
agregat. Kenaikan investasi, akan meningkatkan permintaan atau pengeluaran
agregat, dan sekaligus akan diikuti oleh pertambahan kesempatan kerja yang akhirnya
meningkatkan pendapatan nasional.
b.
Investasi dalam bentuk pertambahan
barang dan modal akan menambah kapasitas produksi di masa depan dan akan mendorong pertambahan produksi nasional dan kesempatan kerja.
c.
Investasi akan mendorong
perkembangan teknologi. Hal ini berperan penting terhadap kenaikan
produktivitas dan pendapatan masyarakat.
4. PENENTUAN TINGKAT KEGIATAN EKONOMI
Analisa
makro ekonomi biasanya tidak memberikan gambaran yang sangat rumit mengenai
aliran-aliran pendapatan yang sebenarnya berlaku di dalam kenyataan. Gambaran
semacam itu tidak diperlukan dalam analisa ekonomi, karena dengan
menyederhanakan gambaran itu telah dapat ditunjukkan corak kegiatan yang
terjadi dalam suatu perekonomian. Gambaran yang paling sederhana dari kegiatan
dalam sesuatu perekonomian ditunjukkan oleh aliran-aliran pendapatan diantara dua
faktor ekonomi yang pertama, yaitu sektor rumah tangga dan sektor perusahaan.
·
Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kegiatan Ekonomi
Oleh karena dalam perekonomian tidak
terdapat kekurangan permintaan, menurut pandangan ahli-ahli ekonomi klasik
dimana tingkat kegiatan ekonomi akan di capai tergantung kepada kemampuan
sector perusahaan untuk memproduksi barang-barang dan jasa-jasa. Kesanggupan
ini dibatasi oleh banyaknya faktor produksi yang tersedia dalam perekonomian
itu. Oleh sebab itu menurut ahli-ahli ekonomi klasik sampai dimana sesuatu
perekonomian dapat memproduksikan barang-barang dan jasa-jasa, dapat ditentukan dengan menggunakan rumus berikut :
Y = f (K,L,Q,T)
Keterangan :
Y
: Pendapatan nasional
K
: Jumlah seluruh barang modal
L
: Jumlahseluruh tenaga kerja
Q
: Jumlah kekayaan alam yang di gunakan
T
: Tingkat teknologi yang digunakan
BAB 3 PENUTUP
Ø Kesimpulan
a. Perekonomian
dua sector adalah perekonomian yang terdiri dari sector rumah tangga dan perusahaan. Untuk pengeluaran
konsumsi rumah tangga biasa diberi symbol C dan untuk pengeluaran investasi
sector perusahaan biasanya diberi symbol I.Perekonomian dikatakan seimbang
apabila pendapatan sama dengan pengeluaran (Y = E). atau dapat ditulis:
E
= Y
C
+ I= C + S
I
= S
Maka
perekonomian dalam keadaan keseimbangan apabila: Y = C + I.
b.
Konsumsi (Consumption) adalah
Kegiatan mengurangi nilai guna barang dan jasa, dengan tujuan untuk memenuhi
kebutuhan. Tabungan
(saving) adalah bagian pendapatan masyarakat yang tidak digunakan untuk
konsumsi. Pengeluaran
konsumsi dan tabungan dari seluruh masyarakat dalam perekonomian dinamakan
pengeluaran konsumsi agregat dan tabungan agregat.
c.
Investasi (investment) adalah bagian
dari tabungan yang digunakan untuk kegiatan ekonomi menghasilkan barang dan
jasa (produksi) yang bertujuan mendapatkan keuntungan. Jika investasi neto positif (investasi bruto lebih besar daripada
penyusutan), perekonomian itu mengalami kemajuan. Jika investasi neto nol
(investasi bruto sama dengan penyusutan), perekonomian yang bersangkutan dalam
keadaan stasioner. Jika
investasi neto negative (investasi bruto lebih kecil daripada penyusutan),
perekonomian itu mengalami kemunduran.
d.
Menurut
pandangan ahli ekonomi klasik dimana tingkat kegiatan ekonomi akan dicapai
tergantung kepada kemampuan sector perusahaan untuk memproduksi barang-barang
dan jasa-jasa atau sampai dimana sesuatu perekonomian
dapat memproduksikan barang-barang dan jasa-jasa. Kesanggupan ini dibatasi oleh
banyaknya faktor produksi yang tersedia dalam perekonomian itu.
DAFTAR PUSTAKA
Drs. Sudarman Ari, M.Ec. dan Drs.
Algifari, M.Si. 2009. Ekonomi Mikro-Makro.
Yogyakarta: BPFE, Edisi ketiga
Murni Asfia, S.E,.M.Pd. 2013. Ekonomika Makro. Bandung: Refika
Aditama, Edisi Revisi
Rosyidi Suherman. 2005. Pengantar Teori Ekonomi. Jakarta:
Rajawali Press, Edisi revisi
Sukirno Sadono. 2012. Makroekonomi Teori Pengantar. Depok:
Rajawali Press, Edisi ketiga
terimakasi referensinya,. silahkan download makalah lengkap Perekonomian Dua Sektor @jurnalmakalah.com
BalasHapusSama-sama. Terimakasih juga sudah mengunjungi blog ulfatun nazilah🙏
Hapus